Sisi Mistis Kekayaan Alam Trenggalek Dam Bagong

--Salam Berbicara mengenai kekayaan alam kabupaten Trenggalek tercinta ini, tentunya kita sebagai warga tidak melupakan Dam Bagong yang sudah terkenal. Terletak di Dusun Bagong, sebelah selatan Aloon-aloon kabupaten. Di sekitarnya juga terdapat pemakaman umum yang memang sudah lama digunakan. Mengiringi cerita yang bergulir selama ini Dam Bagong menyimpan sejuta misteri. Dari dulu yang katanya ada kera-kera liar hingga tempat untuk mencari pesugihan. Hal ini tidak menyurutkan niat Kanjeng Bekti untuk menyelidiki kebenaran berita tersebut. Alhamdulillah... sedikit banyak ada informasi yang bisa disampaikan melalui Tabloid Prigibeach.com ini.

Kami berusaha "meluruskan" cerita-cerita miring yang beredar seputar Dam Bagong dan Ritual-Ritualnya..
Masyarakat saksikan Ritual

Secara Mediasi Ghaib kami berhasil menemui "penunggu" alam lain (gambar 1). peri yang dibelakang tubuhnya seperti ada ekornya. Untuk penjelasan secara gamblang meski tidak bisa dipakai sebagai acuan, yang penting sudah berusaha dan untuk warga Trenggalek khususnya.

Perlu diketahui oleh khalayak, salah satu tokoh legendaris  di Trenggalek adalah Menak Sopal, salah seorang bupati atau penguasa Trenggalek. Keterangan resmi mengenai Menak Sopal belum banyak ditulis, akan tetapi situs berupa makam dapat dijumpai di dusun Bagong, kelurahan Ngantru, kecamatan Trenggalek. Menak Sopal dikenal sebagai pahlawan bagi kaum tani di Trenggalek, usahanya untuk membangun sebuah dam atau waduk beserta saluran irigasi yang menyertainya berkembang menjadi sebuah legenda yang mengiringi tradisi sedekah bumi yang sampai saat ini dilaksanakan oleh kaum tani di kelurahan Ngantru pada bulan Sela, setiap hari Jum’at Kliwon para petani dari 11 desa di Kecamatan Trenggalek dan Pogalan yang sawahnya mendapat pengairan dari Dam Bagong melaksanakan Upacara Bersih Dam Bagong. Selain sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, upacara tersebut juga untuk memperingati jasa pemrakarsa pembangunan Dam Bagong, yakni Menak Sopal.
Dam Bagong
Dikisahkan pada pertengahan abad XVI, Menak Sopal sangat prihatin melihat sawah para petani selalu kekeringan dan gagal panen. Lalu Beliau mengajak masyarakat menaikkan air Kali Bagong dengan membuat Dam. Namun, kerja keras tersebut selalu gagal – setiap begitu selesai dikerjakan, Dam tersebut runtuh. Setelah melalui beberapa Ritual yang dilakukan, akhirnya Menak Sopal mendapat wangsit. Dari wangsit yang diperoleh, Dam harus diberi tumbal Gajah Putih.Dengan berbagai upaya, Gajah Putih berhasil diperoleh Menak Sopal dan dijadikan tumbal Dam tersebut.

Dari cerita tersebut digambarkan, demi kemaslahatan warga Beliau rela melakukan sesuatu yang mungkin bagi sebagian orang aneh. Seperti Ritual, tumbal dsb... akan tetapi cara tersebut efektif untuk penyelesaian masalah.

Sekarang, dalam setiap peringatan Bersih Dam Bagong dikorbankan seekor kerbau sebagai pengganti Gajah
Gelaran Wayang Kulit di Dam Bagong
Putih.Setelah disembelih, kepala dan daging kerbau tersebut dilempar ke “Kedung Kali Bagong” dan masyarakat beramai-ramai menceburkan diri ke sungai untuk berebut kepala dan daging tersebut (gambar 2 dan gambar 3).  Acara ini dilanjutkan dengan Ruwatan Wayang Kulit (gambar 4) dengan cerita Udan Mintoyo serta ziarah ke makam Menak Sopal yang biasa dikunjungi peziarah setiap hari Jum’at Pon.
Menyaksikan Ritual Jumat Kliwon
Tentunya bila prosesi adat tersebut dikemas apik akan mendatangkan keuntungan bagi Pemkab dan warga sekitar.contohnya apabila Kerbau yang akan digunakan sebagai Ritual,dikirab terlebih dahulu. Agar lebih banyak orang yang tahu.Toh akhirnya Kerbau yang disembelih tersebut juga diperebutkan oleh warga.Pengembangan sarana dan prasarana yang memadai akan membuat orang yang berkunjung betah dan menikmati setiap acara yang ada di Dam Bagong khususnya (gambar 5) dan Wisata Trenggalek pada umumnya...

Sukses selalu Kabupaten Trenggalek. Amien!
 
Sumber:http://www.trenggalekjelita.web.id/2011/08/sisi-mistis-kekayaan-alam-trenggalek.html

Posting Komentar