Akhir-akhir ini, saya makin menyadari bahwa apapun situasinya, apapun masalahnya, apapun kejadiannya, waktu itu tidak pernah berjalan mundur ataupun berhenti. Waktu itu selalu berjalan maju tanpa istirahat sedikitpun, menyeret kita yang berlari, berjalan cepat ataupun terseret-seret.
Bagi sebagian mahasiswa tingkat akhir, ujian skripsi merupakan masa penantian yang panjang dan ditunggu-tunggu setelah menempuh beberapa mata kuliah yang telah ditentukan oleh sebuah kurikulum akademis. Tetapi ada juga yang menganggap ujian skripsi sebagai masa yang menakutkan dan penuh dengan kekuatiran sehingga timbullah rasa takut tidak lulus, takut dapat nilai buruk, takut gagal dan lain-lain. Menurut saya, anggapan demikian adalah suatu hal yang wajar terutama bagi mahasiswa seperti saya yang akan menghadapi ujian skripsi besok kamis 9 Juni 2011.
Gambaran yang menakutkan terhadap suasana ujian skripsi biasanya membuat mahasiswa merasa belum yakin dengan skripsi yang dibuatnya sehingga argumen yang disampaikannya menjadi bulan-bulanan para dosen penguji. Nah itulah yang sering terjadi dan terkadang cerita menakutkan yang disampaikan oleh senior atau teman yang sudah menjalankan ujian skripsi menjadi pemicu rasa ketidakyakinan diri terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan selama berbulan-bulan.
Yakin atau tidak yakin, bisa atau tidak bisa, pasti kita (mhasiswa) akan menghadapinya. Aku yakin besok akan bisa menghadapi ujian skripsi dengan lancar dan hasil cukup memuaskan walaupun mungkin rasa gemetaran dan rasa takut menyelimuti tubuhku. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada Bu Santi yang telah sabar membimbing saya sehingga saya bisa ikut ujian skripsi dengan waktu yang dapat dibilang cukup cepat. Buat temenku sedikit senasip dan seperjuangan—Riani, ayo semangat, pasti kita bisa.
Semoga besok berjalan lancar sukses dan hasil yang memuaskan. Amiiiiiiiiiiiiin Ya Allah
By: M. Ali Mahrus
Surabaya—Barito 10, Rabu, 8 Juni 2011
Posting Komentar